Filosofi Lempar Jumroh | Berita Nasional – Sebagaimana yang dikabarkan usibah kembali lagi terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji 1436 Hijriyah. Tragedi di Mina yang menewaskan ratusan jemaah kembali terulang. Sejumlah 717 orang dikabarkan meninggal dunia dan juga lebih dari 800 orang luka. Mereka terdesak, terdorong juga terinjak ketika hendak jalankan ritual lempar jumrah di daerah Jamarat.
Kegiatan lempar jumrah dimulai dengan jumrah aqabah yang akan dilaksanakan 10 Dzulhijah 1436 Hijjriyah atau 24 September tahun 2015. Kebanyakan orang jemaah mngejar waktu afdol ketika dhuha. Kondisi inilah yang membuat keadaan menjadi chaos.
Kegiatan lempar jumrah ini akan brlangsung hingga hari tanggal 11, 12, dan juga 13 Dzulhijjah (25-27 September 2015). Melempar jumrah tersebut memiliki filosofi dalam sbagai lambang melontar iblis yang jadi musuh manusia yang nyata ataupun ghaib.
Kepala bagian Bidang Bimbingan Ibadah dan juga Pngawasan KBIH Ali Rokhmad dikutip dari Media Center Haji Kemen Agama menjelaskan, memerangi iblis dan juga setan bukan karena mereka ingin membunuh nya, melainkan brupaya agar godaan mereka tak bisa menembus diri dari manusia.
Kegiatan melempar jamrah di dalam haji terlihat mudah, namun sebenar nya banyak praktik yang salah , seperti: cuci batu kerikil sebelum di lontarkan, serta melontar jumrah mengunakan selain batu kerikil.